Oleh: Elvan Gomes
Jakarta, Wawancara Krisdayanti dengan Faisal Akbar beredar di Platform sosial media, membahas tentang pendapatan anggota DPR periode 2020-2024. Hal tersebut menyadarkan kita bahwa kedaulatan rakyat telah tersandar dipojok ring, mulai dari Presidential-threshold sampai kecerdasan dan kesejahteraan bangsa.
Hal ini dipertontonkan oleh mereka yang berpendapatan besar, tanpa dibarengi kewajiban dibidang budgeting, pengawasan dan undang-undang yang pro-rakyat.
situasi yang ini sudah menghawatirkan, kondisi tersebut dibarengi terancamnya kedaulatan ekonomi dan kedaulatan wilayah, hutang membengkak. Ratio kemampuan membayar hutang diragu kan, disisi lain Pemerintah Euphoria dengan pendapatan PDB 7,07 %, padahal itu tidak menjamin kesejahteraan, bahkan angka kemiskinan meningkat dan kesejangan pendapatan masyarakat makin jelas terlihat.
Situasi ini di tambah parah dengan masalah kedaulatan di wilayah laut Natuna utara dan wilayah Papua.
Situasi dan kondisi yang demikian tidak dibarengi dengan kinerja Legislator dalam kewajibannya disektor anggaran, pembuatan undang-undang, dan pengawasan yang pro pada kedaulatan rakyat menuju bangsa cerdas dan bangsa sejahtera, serta terciptanya kehidupan yang berdasarkan ketuhanan yang maha esa, kemanusian yang adil beradab, Persatuan, kerakyatan yang dipimnpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam perwakilan, serta keadilan sosial.
Belum mampu legislator mencerminkan wujud tersebut dalam memfungsikan kewajibannya sebagai mana yang diamanahkan Undang-Undang Dasar 1945 maupun amandamen.
Dari peristiwa tersebut,kita bisa ibaratkan Masarakyat adalah petinju yang sudah tersandar di pojok ring, mari kita semua; baik masyarakat, lembaga tinggi negara dan TNI-Polri, bangkit sebelum semuanya lebih buruk dan terkambat, Hidup NKRI. (RPL)
