Mafia Migas, Komisari baru Dan Baru Harapan

0
1076

Oleh : E. Gomes

Gonjang ganjing penetapan komisaris utama di PT Pertamina,yang menimbulkan kontraversi antara harapan, kemauan serta sasaran regulasi yang dinginkan pemerintah dan asa masyarakat terhadap pertamina sebagai regulator migas nasional. Yaitu sebagai badan usaha milik negara harus memberi keuntungan baik buat negara maupun buat masyatakat, namun harapan tersebut. Masih jauh dari harapan, karena sampai saat ini penguasaan regulator dan penentukan kebijakan Migas bukan dikuasai negars, sebagaimana yang diamanatkan undang undang dasar 45,serta bukan digunakan untuk kesjahtraan dan kemakmuran rakyat, tapi sebagai alat kesejahtraan dan kemakmuran sekelompok orang, yang dikenal dengan sebutan Mafia migas. Dan ini sudah menjadi komsumsi publik, namun hingga saat ini, mafia tersebut masih menguasai fari hulu hingga hilir,dan negara tidak mampu melaksanakan kewajibannya tentang pengusaan migas untuk kemakmuran dan jesjahtraan masyarakat, sebagaimanat diamanatkan oleh undang undang fasar 45.Upaya oleh pemerintah maupun legesatip juga sudah dibuatkan regulasi regulasi dalam bentuk undang undang maupun peraturan peraturan, namun materil dari undang undang tersebut tidak mencerminkan prinsip berpihakan kepada masyarakat, maka tidak heran regulator migas madih diatur oleh mafia migas, dan ini yang nyata kasus papa mintaa saham, kasus audit petral,yang sampai saat ini masalahnya lenyap senyap dan hilang tanpa kesan. Dan setelah pasca pemilu, serta setelah pelantikan presiden dan presiden, muncul orasi presiden jokowi tentang mafia migas di acara ulang tahun partai Nasdem,fan pandangan presiden tersebut ditangkap oleh Menteri BUMN,dengan menetapkan Ahok sebagai Komut Pertamina, dan ini memunculkan asa dan obsesi yang kontravesi berbagai macam dalam masyarakat, yaitu:
1.yang menyatakan Ahok akan membrangus mafia migas
2. Yang menyatakan Ahok tidak akan mampu membrantas na
Mafia migas.
Dan kontraversi terus berlanjut baik didalam internal Pertamina, maupun dalam masyarakat. Dengan adanya kontraversi ini, seharusnya dikaji secarasional dan prosional, yaitu mulai diurai siapa 1.Mafia Migas, sejauh kekuatannya dalam kembaga tinggi negara,serta sejauh mana pengaruh mafia tersebut dalam kekuasaan.
2.apakah sudah siap melawan lembaga penegak hukum, dan badan tinggi negara
3.Apakah ahok siap melawan mafiabu
Dari tiga parameter ini kuncinya itu adalah hanya satu,yaitu apakah negara dan kekuasaan disandera mafia migas? Jawabannya ada pada kontraversi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here