Jakarta, 13 November 2024, TKBM News – Eksponen Pemuda Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap Gerakan Nasional Pelatihan dan Sertifikasi K3 Tenaga Kerja Bongkar Muat ( K3 TKBM) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan buruh pelabuhan di seluruh Indonesia. Langkah ini dinilai penting guna menciptakan tenaga kerja pelabuhan yang kompeten, aman, dan produktif.
Achsanul Haq DaulT, Sekretaris Jenderal Eksponen Pemuda Indonesia yang juga salah satu Dewan Pakar BADAN DIKLAT TKBM INDONESIA, menegaskan bahwa pelatihan dan sertifikasi K3 menjadi kebutuhan mendesak bagi TKBM di era globalisasi saat ini. “Peningkatan skill untuk kesejahteraan TKBM dan buruh pelabuhan seluruh Indonesia sangat diperlukan. Pelatihan dan sertifikasi K3 TKBM tidak hanya meningkatkan kompetensi, tetapi juga menjamin keselamatan kerja, sehingga berdampak langsung pada kesejahteraan mereka,” ujar Ahsanul Haq Dault.
Ia menambahkan, program ini harus menjadi prioritas utama pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. “Kami berharap pelatihan dan sertifikasi K3 TKBM ini menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto, serta menjadi fokus kerja 100 hari Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perhubungan,” tegasnya.
Program ini juga dianggap mampu meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia di mata dunia. Dengan TKBM yang memiliki sertifikasi dan keahlian tinggi, proses bongkar muat di pelabuhan dapat berlangsung lebih cepat, efisien, dan aman. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat logistik maritim global.
BADAN DIKLAT TKBM INDONESIA telah merancang program pelatihan yang komprehensif, meliputi peningkatan keahlian teknis hingga penerapan standar keselamatan kerja internasional. Melalui pelatihan ini, diharapkan TKBM dapat memperoleh sertifikasi resmi dari instansi terkait, seperti Kementerian Ketenagakerjaan dan BNSP.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Eksponen Pemuda Indonesia, gerakan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperbaiki kualitas hidup buruh pelabuhan sekaligus memperkuat sektor logistik nasional.
