Jakarta, Emosi Jokowi dalam rapat pembukaan pengawasan intern pemerintah tahun 2021 pada har Jum’at kemarin di Istana Bogor. Dalam pertemuan tersebut Jokowi menegaskan ” bahwa Pembangunan Infrastruktur dan bantuan sosial tidak mecapai target, padahal tahun ini merupakan tahun percepatan ekonomi dan pemerintah telah mengalokasikan Rp700 triliun. Emosi Jokowi tersebut wajar muncul, karena Bank Indonesia dalam laporannya tentang Inflasi pada periode Januari sampai dengan mei 2021 masih terjadi setiap bulannya 0,18 persen dan periode mei masuk ke angka 0,86 persen, yang inflasi tersebut terjadi disektor transportasi daging ayam ras, daging, sayur, minyak goreng, sayur kankung, kentang, ikan kembung, ikan tongkol, udang basah, bayam dan transportasi udara dan perkirakan setahun cenderung keangka 1,64 persen dan ada devaluasi dengan masuknya dana investor asing sebesar Rp6,13Triliyun pada periode Januari sampai periode mei 2021. Dan ini tidak menghentikan Inflasi di periode 2021 bahkan diperkirakan mencapai 1,64 persen Sebelumnya menteri Sri Mulyani sudah pertumbuhan ekonomi belum merata dan belum dapat di Implementasi kan dalam semua sektor, hal ini dimuat dalam media swara.com tanggal 4 mei 2021.
Dari gambaran tersebut dana yang disediakan sebanyak Rp 700 triliun tidak mampu membendung Inflasi dan karena itu target pertumbuhan yang ditargetkan pada periode 2021 gagal.
