Jakarta, Pada tanggal 17 april 1961 1500 imigran kuba yang dilatih central inteljen Amerika menduduki pulau Babi kuba, dan adanya investasi China yang kurang lebih 17,5 milyar dolar, dan masuknya pekerja China ke Indonesia, serta arogansi ,China dilaut china selatan, peristiwa teluk babi ini harus jadi pelajaran dalam menentukan kebijakan investasi dan pekerja asing, serta menentukan pemegang kebijakan di bidang investasi dan bidang ekonomi. Dan mereka yang duduk tersebut harus memahami konstitusi, dan tujuan dari dibentuknya negara kesatuan indonesia dan bermoral serta berjiwa nasionalis.
Dan karena itu jika benar isu resuffle terjadi, sebaiknya menteri-menteri yang berkaitan dengan ekonomi dan investasi, serta menteri-menteri yang mencakup hukum politik dan keamanan dan kebijakan publik yang diresuffle, karena mereka tidak berprestasi malah membebankan rakyat dengan hutang, ujar advokat senior Elvan Gomes pada media NSEAS.
Dan peristiwa teluk babi ini bisa saja terjadi di Indonesia jika kita melakukan proteksi dari sekarang, karena parameter untuk terjadinya sama dengan teluk babi bisa terlihat dengan adanya;
1. Investasi China yang kurang lebih 17,5 milyar
2. Masuknya pekerja China
3. Masuknya kapal-kapal China di-ZEE Indonesia
4. Adanya pangkalan militer China di laut china selatan
5. Tidak maunya China mengakui perjanjian UNCLOS
6. Memanasnya laut china selatan
7. Adanya kejahatan narkoba international dan indonesia sebagai target pasar.
Oleh karena itu, sejak saat ini kita mulai kembali memproteksi dengan pembenahan dari hulu ke hilir dan kembali kepada konstitusi sebagai arah sebagaimana yang di tuangkan undang-undang dasar 45 sebelum diamandemen, ujarnya.