Jakarta, Menjelang pergantian kekuasaan 2024, sikap ketakutan oligarki atas kekuatan dan kebangkitan islam di indonesia, makin terlihat nyata, dengan adanya pembentukan koalisi, reeshuflle kabinet, sampai dengan pencitraa dan pendekatan terhadap kelompok islam sampai dengan phobia islam.
Situasi ini, belum dapat mengamankan kekuasaan oligarki, karenanya pantas kelompok Ekacipta Cs mulai merambah membeli saham tambang Australia dan penjualan saham group Lippo ke group XL Axiata dan sejak 2020 group salim membentuk 3 entitas anak perusahaan di Singapura dan tahun 2022 ini merambah di bursa Hongkong dan ditinggalnya bank INA milik Antony Salim oleh Finacial fund Singapura, dan hal ini diperparah adanya dibentuk kekuatan ekonomi indo-pasifik yang dibangun Amerika Serikat, di mana Indonesia tidak diikut sertakan.
Dan selanjutnya dengan sikap PBB dan Amerika yang mulai membrangus islam phobia, membuat gamang oligarki di Indonesia dan ini terlihat dengan mulai pendekatan dan pencitraan kepada kelompok islam, yang salah satunya menggeser menteri perdagangan dari profesional ke partai PAN dan menempatkan wakil mendagri pada sekjen Partai Bulan Bintang.
Sikap takuti juga terlihat dengan adanya usulan penambahan jabatan Jokowi tiga periode, sampai tidak di periksanya gugatan DPD RI dan Partai Bulan Bintang oleh Mahkamah Konstitusi tentang Presidential Threshold, serta upaya kedatangan Jokowi Ukraina, jugga bagian pembangunan opini di internasional yang menutupi kegagalan dalam kegiatan Amnerika-Asean di Washington DC.
