Jakarta, Harapan indah yang dicanangkan dalam kunjungan Jokowi ke Kiev dan Ke Moskow, menjadi tragedi buat masyarakat Ukraina dengan semakin gencar nya serangan pasukan Russia kewilayah Ukraina dan bahkan ini menjadi presenden negatif bagi Jokowi selaku ketua G-20. kondisi ini semakin menampakan ketidakmampuan inteljen dan Kementerian Luarnegeri, memberi masukan dan pertimbangan sebelum menentukan langkah dan sikap ke Kiev dan ke moskow, seharusnya Jokowi berkaca pada sikap Presiden Soekarno dalam menghadapi kasus pembredelan harian merdeka, begitu juga sikap Presiden Soeharto saat Menteri-Menteri nya mengundurkan diri, dimana kedua presiden tersebut lebih memilih sikap tuturi handayani yang disampai kan Ki Hadjar Dewantoro.
Dan jika dilhat dari gestur politik luarnegeri yang di mainkan Retno Marsudi, terlihat adanya keinginan memompa wibawa Jokowi yang undergrade pada pertemuan Asean-Amerika di Washington DC bulan lalu, dimana pada pertemuan Jokowi kalah pamor dengan pemimpin asean lainnya, dan ini juga akan berpengaruh dengan kepemimpinan Jokowi di G-20 apakah mampu membuat petitur G-20, menjadi harmoni terjadi pertemuan G-20 di Bali, lebih dengan sikap China yang semakin arogan di Laut China Selatan dan indopasifik, serta embargo Amerika Serikat dan Eropa Barat terhadap ekonomi Russia dan sikap pemerintah Russia menghentikan pasokan minyak dan Gas kenegara Eropa, yang berdampak berkurangnya supply minyak dan gas bumi ke Eropa barat, yang menyebabkan negara sebesar Inggris masyarakat miskinnya meningkat, serta terjadi krisis ekonomi di Amerika dan negara negara eropa, beralihnya super power ekonomi dari Amerika Serikat ke China.
Situasi yang demikian itu juga akan berpengaruh juga dengan situasi poltik ekonomi dalam negeri dan ini terlihat dengan bergeraknya harga kebutuhan pokok di masyarakat dan sampai Menteri Perdagang Zukifli Hasan yang baru kaget, begitu juga masyarakat.