Jakarta,Dimasukannya Indonesia pada G20, dan dijadikan ketua dan tuan rumah G 20, bukannya cek kosong, melainkan dimulainya inteljen global mulai bermain kartu di indonesia dalam masyarakat dibidang sosial, ekonomi dan politik di indonesia. Dan ini sudah diawali sejak reformasi dengan melakukan amandemen UUD 45 yang merobah sistim bernegara dan sistim ekonomi sebagai mana diamanarkan dalam UUD 45 yang dibuat pendiri negara.
Dan ini terus berlanjut dengan melemah pertahanan dan keamanan nasional, dengan dibuatnya undang-undang pertahanan dan keamanan, serta memindah kan kedaulatan rakyat ke daulatan partai, serta di rusaknya nilai moral, mengadu domba masyarakat, serta membangun dinasti oligarki guna menguasai kekuaasaa politik dan ekonomi, serta finalnya adalah sejak pemilu dan pilkada 2024. Namun mereka tidak pernah memperhitungkan kekuatan Tuhan, dimana situsi politik glbal berubah, lebih lebih dengan adanya peristiwa Russia-Ukraina, jatuhnya Afgannistan pada Yaliban, bangkit nya perekonomian Turki. serta berubahnya pandangan masyarakat dunia kepada islam, yang berakibat lahirnya anti-pobia islam di PBB, tanggal 15 maret 2022,
Dan ini membuat gamang oligarki global, dan ini berimbas juga dengan permainnan kartu mereka di indonesia, dan karena tidak heran mereka meminta perpanjangan kekuasaan presiden dan penundaan pemilu serta menberlakukan treshould 20 persen, dan melemahkan kekuatan mayoritas penduduk, namun mereka gagal karena kekuatan mayoritas penduduk makin solid dan makin cerdas, dan terlihat tidak hadirnya dalam demo 11 April 2022, yang berbau aroma permainan kartu inteljen global, dan tontonan itu sudah di perlihatkan dalam kasus penganiayaan AA didepan gedung DPR.