Jakarta, Menjelang pertemuan G20 di Bali, pada Febuari 2022, pihak IMF sudah memprediksi pertumbuhan Ekonomi Global Dunia paling tinggi 4% pada tahun 2022, begitu juga Amerika sekitar 4%, dan begitu juga cina dengan kasus Evergrande juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasio al, dan tak mengherankan dalam menyelamatkan situasi ekonomi nasionalnya. Konsep sama dilakukan pada era perang dunia pertama, perang dunia kedua, konflik timur tengah, Palestina, Afrika, Iran, Irak dan Vietnam semua dilakukan agar ekonomi nasional negara adikuasa mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Selanjutnya peristiwa Laut China Selatan, harus diwaspadai oleh negara-negara yang berada diwilayah tersebut, jangan virus masalah ekonomi nasional adikuasa, negara sekitar terkena virus Evergrande dan krisis energi masuk ke negara-negara yang berada didaerah tempat mereka saling memberi tekanan, begitu juga Negara Kesatuan Republik Indonesia harus waspada jangan salah ambil sikap politik internasional, dan disini diperlukan pemimpin yang mengerti, negarawan, piawai dalam memainkan po litik bebas aktif, berprinsip serta bisa mempengaruhi dunia internasional.
Dan melihat situasi demikian yang paling utama harus segera dibenahi adalah harus ada good will pemegang treshhold 20% kedaulatan rakyat dan pemegang kekuasaan dan kebijakan mau mengembalikan Undang-Undang Dasar 1945 kepada Undang-Undang Dasar 1945 tangggal 18 Agustus 1945 dan mengembalikan kedaulatan rakyat, serta menempatkan kepemimpinan nasional kepada kedaulatan rakyat dalam mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat berdasar ketuhanan, kemanusian, persatuan dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.