Jakarta, Peristiwa sengketa yang terjadi dilaut China Selatan sudah disampaikan oleh mantan presiden Suharto, pada waktu itu dia katakan pasar dunia akan berkiblat ketimur, dan ini terbukti ba gaimana China bersikeras menoalk perjanjian laut UNCLOS, dan ini di sambut oleh Amerika Serikat Inggris dan Australia membuat kaukus pertahanan militer mirip dengan NATO.
Dan kondisi dan peringatan mantan Presiden Suharto ini terabaikan oleh kita, sehingga muncul situasi kita teperangah, gamang dan kaget, sehingga salah arah menentukan pembangunan bangsa dalam hidup bernegara dan berbangsa.
Dan lebih-lebih lagi kondisi ini diperparah demgan sikap partai-partai di Senayan yang tidak mampu mengejawantahkan apa isi dan makna Undang-Undang dlDasar 1945 dan Pancasila bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di negara kesa tuan republik indonedia.
Pantas mereka hanya mampu amandemen Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak memikir resiko dan akibat kedaulatan rakyat Indonesia dan kedaulatan negara terancam, dimana bumi, air dan udara bukan jadi kedaulatan rakyat dan negara, contoh sosmed saat ini menjadi tempat yang paling potensi merusak moral dan perpecahan bangsa. Dan dengan situasi ini kita tidak siap, dan wajar kita jadi bulan-bulanan di media sosial.