Jakarta, Peristiwa pembangunan patung Bung Karno di Akademi Mileter dan kementerian pertahanan, serta pengukuhan Professor pada Megawati oleh Universitas Pertahanan, membuktikan bahwa tentara setia pada Bung Karno dan Supersemar murni bukan kudeta, tetapi kesadaran Bung Karno untuk memerintahkan tentara untuk melaksanakan Proklamasi dan Undang-Undang Dasar’45 dan Pancasila di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini terlihat dengan adanya konsesus nasional, yang mengakomodir semua golongan dengan lahir Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia. Dan peristiwa ini mengganggu dan membuat Oligarki ketakutan dan muncul gagasan Jokowi-Prabowo, untuk memutus rekonsiliasi Nasionalis dengan TNI. Hal ini adanya wacana Amandemen, agar Jokowi bisa tiga priode dan berpasangan dengan Prabowo. Ketakutan Oligarki juga menjadi ketakutan pemerintah China yang sudah Investasi di Indonesia, dan ini terkait dengan pertemuan Biden dan Putin di Jenewa Juni yang lalu, tidak heran Jokowi mengajukan pinjaman merapat ke Bank Dunia.
Selanjutnya dengan, niat pembentukan Jokowi-Prabowo mendapat perlawanan dari salah satu pimpinan teras DPP PDIP yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR, menyatakan akan menarik diri dari agenda wacana Amandemen Presiden tiga periode.
Dan tidak heran jubir presiden Jokowi mengulang pernyataan tentang Presiden Tiga Periode dan ini terlihat koalisi Jokowi ada keretakan dan Oligarki mulai gamang dan mulai cari biduk. EG