Jakarta, peristiwa hilangnya KRI Nanggala diperairan Laut Bali, yang membawa awak 53 orang, sampai saat ini masih menjadi polemik dan komentar pendapat ahli dan pendapat spritual. Dan jika di lihat dari mulai berlayarnya KRI Nanggala, kesiapan KRI nanggala itu secara aturan sudah sesuai laik layar, karena pasti setiap kapal untuk dapat belayar harus ada surat izin berlayar, dan izin berlayar bisa terbit , kondisi kapal harus laik dan perfek, serta crue harus lengkap dan per fek serta mampu dan berkeahlian , serta keslamatan kapal dalam darurat dapat dia tasi oleh crew kapal.prosedur ini sudah dilalui KRI Nanggala, saat akan layar menuju Laut Bali. Dan jika dilihat posisi hilangnya KRI Nanggala yaitu disikitar Laut Bali Utara, dimana Laut Bali itu berbatasan dengan Laut Bali, Selat Lombok, Samudera Hindia dan Selat Bali propensi Jawa Timur, serta berjarak 2593 km dari laut cina selatan.
Bila dilihat disekitar kejadian ada tumpahan minyak dan dikaitkan dengan pernah di temukan sebuah drone ciba di selayar dan memanasnya laut Cina Selatan, dan jarak lokasi kejadian berjarak sekitar 2593 km dari laut Cina Selatan, bisa diduga KRI Nanggala terkena drone atau terpedo kekuatan global yang sedang berkomplik di Laut Cina Selatan dan pembuktian musibah atau masalah KRI nanggala hanya dapat jika awak dan kapal KRI Nanggala dapat diselamatkan.
Sebelumnya dinas penerangan Angkatan Laut mengatakan oksigen KRI Nanggala menipis dan akan mengerahkan bantuan dan mari kita berdoa bersama sama agar awak dan KRI Nanggala selamat dan dapat diketahui penyebabnya musibah atau masalah
Catatan kaki : nothttps://amp.kompas.com/nasional/read/2021/04/22/08034471/mengenal-kapal-selam-kri-nanggala-402-pabrikan-jerman-1979-dijuluki-monster