Kasus Korupsi izin ekspor Baby Lobster adalah kejahatan luar biasa dan terencana, hal ini dikatakan Wakil Rektor III Universitas Cokroaminoto (YAPERTI) dalam acara bincang-bincang sore tentang kasus OTT Edhy Prabowo oleh KPK beberapa waktu yang lalu, acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Pemerhati Kebijakan Publik Yogya, di Yogyakarta tanggal 26 November 2020, menurut Elvan, yang juga seorang advokat senior, “Kasus OTT Tersebut dapat kita lihat dari mulai Perizinan dan Pelaksanaannya tergolong unik, perpaduan penyalahgunaan wewenang dan indikasi pencucian uang, serta penghapusan jejak dan bukti-buktinya cukup terencana” ujarnya.
Oleh karena itu kita harus memberi apresiasi kepada KPK yang berhasil membongkar kasus dugaan korupsi tersebut, walaupun ada upaya-upaya penghapusan bukti dalam dugaan kasus korupsi tersebut, ini menunjukan integritas penyidik KPK serta kemampuan para pemimpin KPK yang mampu membongkar sedikit demi sedikit dugaan kasus korupsi yang tergolong dalam Extraordinary-Crime tersebut, jadi tidak berlebihan jika Firli Bahuri yang menjabat sebagai Ketua KPK yang sekarang dijadikan kandidat Kapolri menggantikan Idham Azis yang akan pensiun Januari 2021 nanti, ujar Elvan.
menurutnya kasus OTT ini merupakan kejahatan baru yang unik dan pelakunya adalah White Collar Crime yang berlindung di baju kekuasaan, jelas pengungkapan kasus dugaan korupsi ini lebih hebat dari kasus Notice-Red nya Djoko Tjandra, ujarnya.
Oleh karena itu Wanjak dan Jokowi harus masukan nama Firli Buhari kedalam kandidat kuat calon Kapolri menggantikan Idham Aziz serta memberikannya kesempatan untuk dilakukannya Fit & Proper Test calon Kapolri di DPR-RI, selain itu juga Firli Buhari adalah sosok yang cocok sebagai gerbang awal upaya Rekonsiliasi antara Pemerintah dengan umat Islam dan Ulama terlebih juga Beliau Polisi yang memegang Profesionalisme dalam bertugas dan juga Polisi yang sarat akan Prestasi, pungkas Elvan.
