*HUKUM DAN HAKIM-HAKIM KITA (5): Amandemen Amatiran di Balik Cina-cina Mafia…*

0
914

Sri-Bintang Pamungkas

Kita masih ingat ancaman RRC di awal Rezim Jokowi untuk menyerbu Indonesia, sekiranya terjadi lagi kerusuhan seperti pada Mei 1998, sebagaimana Gatot pernah mengingatkan. Pada Kerusuhan Mei 1998 itu, konon orang-orang Keturunan Cina Indonesia dianiaya dan diperkosa… Ternyata isyu penganiayaan dan pemerkosaan tersebut adalah kabar bohong yang sengaja disebar-luaskan sebagai alasan orang-orang Keturunan Cina itu untuk membawa lari uang mereka serta mencari asilum untuk memperoleh kewarganegaraan AS.

Sejak beberapa waktu lalu FBI membongkar kebohongan tersebut. Karenanya 15 ribu orang Keturunan Cina Pembohong itu dipulangkan oleh _Immigration and Customs Enforcement_ AS… Entah ke mana mereka pulang…

Sementara itu jutaan Tentara Merah Cina yang menyamar menjadi TKA telah mulai masuk RI sejak 2015 yang lalu, begitu Jokowi naik. Tapi mereka yang bertanggungjawab terhadap Keamanan dan Kedaulatan Negara, Polisi dan Tentara, termasuk Mahkamah Agung RI dan para Penegak Hukum menutup-mulut seribu bahasa…

Mahkamah Agung juga menutup mulut terhadap ratusan rakyat yang terbunuh dan sengaja dibunuh selama ini. Mereka disiksa dan dipenjara sebagai terduga teroris, pembom bunuh diri, melawan pemerintah dan lain-lain, akibat dari Brutalitas Polisi dan Aparat Keamanan Indonesia.

Sementara itu di Dunia, para Ahli Hukum dan Politisi di Negara-negara Maju di AS dan Eropa sudah menyuarakan perlunya _Reformed Policing_ atas terbunuhnya warga negara AS akibat dicekek dan ditembak polisi… Gubernur New York adalah yang pertama menandatangani Rancangan Perda untuk Reformasi Perpolisian. Sedang brutalitas Polri dengan Brigade Mobilnya yang bersenjata layaknya milter tetap tak bergeming.

Sekalipun UUD Amandemen lebih tegas memuat RI sebagai Negara Hukum dan bahwa Kekuasaan Kehakiman yang dipimipin oleh Mahkamah Agung RI adalah Merdeka, ternyata itu tidak membuat Kekuasaan Kehakiman Indonesia menjadi Penegak Hukum yang Adil dan Beradab. Mereka lebih memilih menjadi Pelayan Rezim Khianat yang berbuat kejam terhadap Rskyat!

Tidak heran, ternyata Amandemen UUD dirancang oleh sejumlah orang yang Amatiran yang asal bicara atas nama Reformasi 1998. Reformasi yang menyimpang, karena ditunggangi oleh orang-orang Asing dan Pengkhianat-pengkhianat dalam Negeri.

Termasuk mereka adalah Cina-cina Keturunan berperilaku Mafia seperti di atas serta Anak Turun Komunis PKI. Lewat Amandemen itu, mereka bekerjasama dengan RRC dan Kekuasaan Asing lain, untuk sengaja melakukan kudeta terhadap Republik Indonesia 1945…

Berikut adalah pembicaraan saya dengan beberapa kawan Ahli Hukum yang baru satu-dua tahun terakhir saya kenal. Salahsatunya, bahkan sempat menanggalkan toganya beberapa tahun sebagai protes terhadap situasi Hukum dan perilaku para Hakim kita. Baru sebulan lalu memakainya kembali untuk bangkit melawan.

Kawan-kawan Ahli Hukum ini mulai terinspirasi untuk bangkit kembali menegakkan Hukum setelah sekian lama dibuat amburadul pasca Amandemen…

_”Tentang peran Bill Clinton saya tidak tahu, selain mendengar-dengar saja…”_, katanya. _Tetapi sejumlah teman-teman kita sempat diangkut naik helikopter ke Karawaci… “_

_”Lippo Karawaci…?!”_

Hanya sorot matanya yang membenarkan pertanyaanku. _”Siapa saja mereka…?!”_

_”Pengusaha-pengusaha, aktivis dan orang-orang terkenal… Juga politisi… “_

Masih saja kawan-kawan kita ini menyembunyikan nama para Aktivis Anti Soeharto yang beberapa kali melakukan rapat di Lippo Karawaci ini. Mereka tergabung dalam Gerakan Pro-Reformasi…

Baru kali ini saya mendengar cerita yang selama ini aku anggap sebagai _missing link_… Tapi dari cerita itu aku bisa menebak-nebak siapa-siapa saja yang ada di balik itu. Selama sebulan ini terkadang aku khawatir salah tebak… Tapi kemudian aku berpikir, kalaulah salah… tentu nanti akan ada yang berteriak membantah: _”Bukan Gue, gila Lu…!”_ Itu sudah biasa..Hamdan Zoelva pernah berteriak seperti itu membantah masuknya berkarung-karung uang ke Gedung MPR-RI…

Konon bukan saja uang ikut berceceran di jalan-jalan di Jakarta… Tapi Ganja dan Obat-obat lain ikut pula mengepul di _cafe-cafe_, sehingga begitu sibuknya Komandan POM menangkapi para anggota Polisi dan Militer… Pasti Mafia-mafia Cina itu pula yang menyebar segala macam virus pada masa kacau itu…

Seketika kawan kita bicara itu, aku tidak syak lagi bahwa salahsatu tokoh yang dimaksud di antaranya adalah Rendra… Kalau ada Rendra, pasti ada pula Djodi… dan juga Budayawan lain!

Kalau dia menyebut Arifin, saya samasekali tidak ragu. Bukankah bersama Amien Rais pernah bertemu di Hotel Radisson Yogya, seperti Sofyan Effendi bilang kepada Habibie?!

Tentu ada orang-orang PAN, selain Amien. Dugaanku adalah Fuad ada di sana… Marwan masih kecil waktu itu. Aktivis dan Politisi lain tentunya adalah Nurwahid… bahkan dia sempat menggantikan posisi Amien. Kalau Chris Siner ada, maka sahabatnya dari PUI Judilheri juga pasti ada. Kawan dari PUI inilah yang selalu menekankan padaku, bahwa Amandemen UUD adalah Agenda Reformasi.

Belum tentu semua orang yang hadir setuju dengan pikiran Amandemen itu, tapi yang jelas itu masuk dalam Agenda Reformasi… Mereka pun ada di sana, tapi membungkam sampai sekarang. Termasuk orang-orang PDIP dan ex PKI. Sahetapy pasti ada, juga. Sangat mungkin Budiman dan Tjiptaning juga hadir.

Hamdan dan Tobing pasti ada… Mulia, Teten dan Bambang sangat mungkin hadir. Dua-Tiga bersaudara CSIS hampir bisa dipastikan ikut merancang. _Last but not least_ adalah Amien sendiri…

Untuk tidak lupa, juga tokoh-tokoh ICMI yang awalnya Pro-Soeharto ikut berkontribusi. Jimly sangat mungkin ikut menyumbangkan pikiran. Cak Nur yang Parlementarian pernah memintaku berkampanye untuk Amandemen UUD ke luar Jakarta. Sikap Yusril yang selama ini membiarkan mestinya sudah terlarut pula oleh gelombang Reformasi yang Pro-Amandemen.

Orang-orang macam Yudhoyono dan Jokowi tinggal menunggu kesempatan itu datang. Dan benar-benar akhirnya peluang itu datang. Pihak Asing dan Aseng pula yang mendudukkan mereka! Pekerjaan selanjutnya adalah merusak Hukum dan para Hakim kita… Sebegitu jauh mereka sukses!

Jakarta, 14 Juni 2020
*@SBP*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here