*Mengkritisi Prilaku Pemangku Kebijakan,* dalam tragedi Tsunami Selat Sunda

0
1219

Dari Kami yang kehilangan anggota keluarga.

Kemana aja itu kebijakan Poros Maritim dan Tol Laut,?
Untuk sejenis Alat deteksi/peringatan dini tsunami saja yang sudah tak berfungsi sejak 2012, tak mampu mengelola, apakah mau menyalahkan lagi Pemerintahan Yang Lalu,?? Atau cukup dengan pernyataan di Konpress melalui layar Kaca TV bahwa Alat peringatan dini tsunami tersebut semuanya rusak akibat dipreteli/dicuri oleh Orang/ masyarakat?

Pantaskah pernyataan seperti itu..??

Tetapi Dibalik pantas ataukah tidak pantas, kami rakyat Indonesia patut berterima kasih kepada Sosok seorang pejabat penting Di BNPB, DR. Sutopo Purwo Nugroho yang membuka semua kebobrokan didalam Pengelolaan Pemerintahan Republik ini Khususnya menyangkut Kerusakan Alat Pendeteksi Peringatan Dini Bencana Tsunami yang sejak 2012 sudah tidak berfungsi, (rusak, vandalisme dan di curi orang) hal ini sudah sering beliau memperingatkan kepada otoritas berwenang untuk segera memperbaiki atau mengganti.
Padahal Pelajaran berharga atas Tragedi Bencana Palu Sulteng belum sirna dari ingatan Publik.

Ternyata memang Manejemen Negara ketahuan Amburadul, Lagi-lagi Masyarakat dituduh sebagai biangnya penyebap kerusakan dahsyat musibah tsunami yang menelan korban banyak karena tak berfungsinya alat deteksi tersebut terulang kembali.

Itulah Kerja-Kerja -Kerja, Ora Mikir, akhirnya datang juga Mikir.. ke TKP, sambil memperlihatkan wajah serius merenung dan mikir….untuk menunjukan seakan Aku ini Pemimpin Peduli, tak lain hanya untuk pencitraan.

Coba tengok gerak langkah Sang Pemimpin, di Tepi pantai yang disorot Camera, seakan berjalan tanpa pengawalan…(bentuk pencitraan yang direkayasa dengan baik sekali).

Para Menteri dan pejabat Daerah distop…di garis batas tidak di perkenangkan Oleh Sutradara untuk mendampingi sang Pemimpin didalam memainkan Drama Pencitraan tersebut.
Dengan langkah gontai dan raut wajah sedih dalam diam berjalan menelusuri kerusakan pantai, mencoba prihatin sambil mikir mau Apain Yak, ? ?…

Wahai Pak Presiden Jokowi yang terhormat…maaf, Kami tidak mengatakan engkau berpura-pura, tapi cara seperti itu Tidak Lazim, dan kami semua sedang berada di pantai mencari saudara-saudara kami yang belum diketemukan ; nyesak , muak dan marah melihat cara seperti itu…

Semua kebijakanmu tentang Tol Laut dan Poros maritim ternyata larut, hilang diatas hamparan Jenazah berselimut Lumpur gelombang laut…selat sunda,
itulah *Kenyataannya*

Wallahu Aalam Bisshawab.
*Ramli Kamidin*
(pedih dan duka kehilangan keluarga).
Bekasi 24.12.2018

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here