Sangat mencerahkan tulisan panjang
*JAGOANKU, SUDIRMAN SAID*
Aku tidak mengenal Sudirman Said secara pribadi. *Aku hanya sekampung dengannya, asli dari Brebes.* Namun aku merasa calon gubernur Jawa Tengah yg diusung Partai Gerindra, PAN, PKS dan PKB ini akan menjadi saingan berat bagi petahana Ganjar Pranowo. Keyakinanku itu tentu ada alasannya.
*Pertama,* Ganjar sedang terkena imbas *kasus korupsi e-KTP* yg sedang diproses di KPK. Meski nama Ganjar belakangan hilang dari dakwaan, bersamaan dengan hilangnya nama sejumlah mantan anggota Komisi II DPR RI lainnya, namun ancaman Satya Novanto yg akan mengungkap keterlibatannya, bisa jadi akan membalikan keadaan.
*Kedua,* selama menjadi gubernur Jawa Tengah, *Ganjar belum banyak memenuhi janji politiknya sewaktu kampanye Pilgub.* Ia hanya telah melakukan sedikit reformasi dalam birokrasi pemerintahan provinsi yg menyangkut pelayanan publik, serta memotong jalur pemburu rente dalam pembahasan APBD di tingkat DPRD Jateng. Namun ia gagal mendorong kepala daerah di Jateng untuk melakukan hal yg sama di daerahnya, bahkan bupati/ walikotha asal separtai/ PDI Perjuangan tak bisa menuruti kemauannya untuk memperbaiki daerahnya.
*Ketiga,* Ganjar gagal memenuhi harapan masyarakat Jateng akan keadilan dan kesejahteraan. *Kasus masyarakat pegunungan Kendeng kab. Pati* yg menolak pembangunan pabrik semen di Rembang karena dianggap merusak lingkungan dan cagar budaya, bahkan mereka rela mengecor kakinya sewaktu protes di depan istana negara tahun lalu, adalah salah satunya. *Ganjar berdiri di pihak kaum pemodal ketika menghadapi tuntutan warga.* Begitu jg dalam penentuan UMR, pekerja menganggap Ganjar lebih memihak pada pengusaha. *Terakhir Ganjar sendiri mengakui gagal mengentaskan kemiskinan di Jateng,* apalagi di Brebes yg kondisi kemiskinannya lebih parah. *Di bawah kepemimpinannya, kemiskinan di Jateng hanya turun 1 persen.*
*Keempat*, kekalahan jago PDIP di sejumlah Pilkada seperti yg fenomenal di DKI Jakarta telah menjadi pukulan telak bagi banteng yg mengaku sebagai partainya wong cilik itu. Jateng sbg kandang banteng terbesar pun mengalami imbasnya dengan *bangkitnya kekuatan Islam nasionalis dalam percaturan politik lokal.* Apalagi pernyataan Megawati yg menyatakan *PDIP tidak butuh suara kaum muslim, menjadi kontra produktif.* Tak heran jika Gerindra berhasil menyatukan kekuatan Islam yakni PAN, PKB dan PKS dalam koalisi bersama melawan petahana.
*Kelima, Ganjar dimusuhi di internal partai* karena dianggap tidak akomodatif. Banyak anggota DPRD PDI P Jateng yang sakit hati akibat ulahnya. Bahkan kabarnya ia berseteru dgn Ketua DPD PDIP Jateng. Sejumlah kepala daerah bahkan menyerang kepemimpinan Ganjar, seperti Walikota Magelang Sigit Widyonindito. Bupati Kudus Musthofa bahkan pernah bersaing dengan Ganjar memperebutkan rekom dari PDIP.
*Keenam,* Ganjar ditinggal sebagian besar relawannya. Mereka kecewa pada Ganjar karena merasa ditinggalkan atau tidak dilibatkan dalam program Pemprov seperti yg pernah dijanjikannya.
Keenam faktor tersebut menjadi peluang besar bagi Sudirman Said untuk melawan Ganjar dalam Pilgub Jateng 2018. *Meski nama Sudirman Said baru moncer setelah menjadi Menteri ESDM dalam kabinet Kerja Jokowi karena beberapa gebrakannya, namun penyebab dicopotnya dia dari kursi menteri justru mendapat apresiasi banyak pihak. Ia tersingkir dari kabinet setelah mengungkap kasus “Papa Minta Saham” di Freeport yg melibatkan Satya Novanto dan big bos Luhut Binsar Panjaitan.*
Ia semakin dikenal setelah dipercaya menjadi *Ketua Tim Asistensi Anies-Sandi dalam proses transisi kepemimpinan di DKI Jakarta.* Kini, dia dipercaya oleh Prabowo dan didukung sepenuhnya oleh Gerindra untuk maju bertarung menghadapi Ganjar yg mungkin bagi sebagian orang dianggap tak tertandingi.
*Kini setelah Sudirman berpasangan dengan Ida Fauziyah dari PKB, dukungan dari PWNU Jateng dan kaum Nadliyin akan semakin meluas. Apalagi Ida adalah mantan ketua Fatayat NU. Dukungan dari pemilih NU yg diperkirakan mencapai 1/3 pemilih Jateng akan memperkuat pasangan ini.*
Di luar itu, bagi saya *Sudirman Said memiliki kapasitas dan integritas untuk memimpin Jateng.* Pendidikannya serta pengalamannya di lembaga antikorupsi (MTI) dan di birokrasi pemerintahan menjadikannya sebagai kandidat yg mumpuni yg bisa membawa angin perubahan bagi Jateng.
#SalamMuktiBareng ?
*BRAVO SS-IDA*
NB: copas utk disebarluaskan