Oleh
YAMINUDIN
(Pemred Medianseas.com)
Salah satu kecenderungan demokratisasi dan reformasi politik pemerintahan di Indonesia adalah kekuasaan negara tidak lagi terpusat di Ibukota Jakarta bagaikan sebuah Kerajaan masa lalu, tetapi telah terdistribusi ke daerah-daerah seluruh Indonesia. Dalam perspektif ilmu politik pemerintahan, kecenderungan ini disebut sebagai proses otonomisasi dan desentralisasi.
Mengikuti kecenderungan ini, keberadaan tokoh-tokoh politik tingkat nasional tidak lagi semata berdomisili di Ibukota DKI Jakarta (Pusat), tetapi telah terdistribusi di berbagai kota di daerah seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Medan, palembang, Padang, Tanjungkarang, Makassar, Denpasar, Mataram, dll.
Kehadiran para tokoh politik di daerah tidak bisa lagi dilihat sebelah mata. Sebagai contoh, Jokowi yang semula hanya tokoh politik level kota di jawa Tengah, bisa dengan tiba-tiba melonjak hingag menjadi tokoh nasionla dan penegang kekuasaan negara tingkat Republik ini. Karena itu, sejak dini terutama menjelang Pilpres 2019 kita perlu mengenal dan mendeskripsikan tokoh-tokoh politik di daerah yang kemungkinan besar dan berpotensial untuk menjadi tokoh nasional dan Calon Pemimpin masa depan Indonesia. Yakni bisa sebagai Presiden, Bisa sebagai Wakil Presiden, bisa juga sebagai Menteri , Ketua DPR, Ketua MPR, dll.
Salah seorang tokoh dimaksud layak dikenal lebih dekat yakni Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA. Seorang Cendekiawan Muslim, Eksekutif dan bahkan tokoh masyarakat madani khususnya di wilayah Nusa Tenggara barat (NTB). Beliau berdomisli di Ibukota NTB, Mataram.
Sekarang ini Zainul Majdi, dikenal sebagai Tuan Guru Bajang, menjabat sebagai Gubernur NTB. Sebagai tokoh muda, nama Tuan Guru Bajang ini telah menjadi pembicaraan di kalanagn umat Islam politik, terutama pendukung gerakan Bela Islam 212.
Sebagai Gubernur NTB, Zainul memiliki berbagai prestasi dan kinerja bagus. Berikut ini ringkasan prestasi Zainul dimaksud:
1. Zainul Majdi lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972; umur 45 tahun. Dia adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018. Pada periode pertama dia didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir dan pada periode kedua didampingi oleh Wakil Gubernur Muhammad Amin.
3. Pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairoguna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc.
4. Pada tahun 1996. Lima tahun setelah selesai meraih Lc, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat Jayyid Jiddan.
5. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.
6. Pada tahun 2008, ia menerima
“Investment Award” dari Wakil Presiden RI.
7. Pada tahun 2009, ia mendapatkan penghargaan P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) di atas 5 persen dari Presiden RI, 22 Mei 2009.
8. Pada tahun 2010, ia lagi meraih Penghargaan Regional Champion 2010 dari Kepala BKPM-RI, 18 Februari 2010.
9. Pada tahun 2011, juga meraih Penghargaan Amal Bhakti Kementerian Agama dari Menteri Agama RI, 3 Januari 2011.
10. Pada tahun 2012, kembali meraih APKLI Award Tahun 2012 dari Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia, di Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta, 15 Februari 2012.
11. Pada tahun 2013, juga meraih penghargaan penyelenggaraan Program e-KTP di NTB dari Menteri Dalam Negeri, Jakarta, 29 Januari 2013
12. Pada tahun 2014, ia kembali meraih Penghargaan MDGs Award 2014 dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
Tahun 2015
13. Penghargaan Government Award 2015 atas penilaian pengembangan pariwisata terbaik nasional dari Sindo Weekly Magazine. Penghargaan diserahkan oleh Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
Catatan: Data dari berbagai sumber.