Jakarta, Kudeta Moeldoko melalui Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, berhenti dengan penolakan pendaftaran oleh kementerian Hukum dan Ham, ini berarti bahwa AHY dalam berpolitik lebih hebat dan ini merupakan prestasi yang luar biasa, karena dalam sejarah sejak orde baru sampai reformasi, baru di era jokowi ini KLB ditolak, ujar advokat senior Elvan Gomes (3/4/2021).
Menurut saya ini kejutan, karena jika dilihat dari fakta bahwa Moeldoko adalah pemegang jabatan di pemerintah yang disegeni dan membela negara dan sukses kepemimpinan 2024 , kata moeldoko beberapa hari sebelum ditolak, ujarnya.
Selanjutnya diakatakan, bahwa kemenangan AHY sebagai bukti oligarki sudah gamang dan pendukung sudah mulai siap-siap balik badan cari penyelamatan, hal ini terlihat dengan sikap pemerintahan Joe Biden yang menyerang pemerintahan Jokowi dalam hal hak azasi dalam laporan tahun nan pemerintah Amerika serikat, tegas Elvan Gomes yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III Universitas Cokroaminoti (YAPERTI)
Situasi seperti ini juga ada kaitannya dengan kasus laut China Selatan dan gerakan anti-china yang meluas, dan gerakan nasionalis-religius mulai menguat di Masyarakat, dan ini juga sudah mulai diantisipasi Pemerintah melalui rencana latihan bersama indonesia jepang yang dimotori oleh kementerian pertahanan, kemukinan poros nasionalis religius akan terbentuk yang dipelopori oleh AHY, hal ini bisa dilihat dari slogan dan jorgan AHY yamg selalu menyatakan Demokrat nasionalis religius bersama rakyat, oleh karena itu juga ditegaskan Moeldoko dalam penjelasannya se belum KLB-nya ditolak, ujar dia
Dan slogan itu sudah AHY sosialisasikan sebelum Kudeta, namun Moeldoko dan oligarki tidak tanggap, yaag berakibat AHY kalah kan Moeldoko dan oligarki dalam percaturan politik diwilayah partai Demokrat.