Copas dari sahabat saya
Ustadz Zainur Rofieq
OLEH OLEH POLITIK DARI MAKKAH;
7 alasan
KENAPA HARUS TGB (Muhammad Zainul Majdi)
For president Indonesia 2019
SEBUAH REFLEKSI POLITIK
Cuaca sore hari dilangit kota makkah ini Nampak cerah dan sejuk. Deretan gedung gedung menjulang nan baru dibarisan area Jabal Umar tertata rapi nan bersih. Kini Makkah memang tak kalah “keren” dengan kota-kota metropolitan dunia lainya. Kadang terbersit bangga, ISLAM ternyata tidak identik dengan kumuh dan sederhana.
Ada kemewahan dan kemegahan, tapi juga menjadi inspirasi untuk tetap memiliki mental MENGHAMBA (TAWADHU) didepan sang kholiq. Terasa damai dan sejahtera, inilah mungkin gambaran fungsi Makkah yang menjadi “inspiring” bagi kehidupan global muslimin (hudan lil alamin) /Q.S. ALI IMRON (lihat buku The POWER OF KABAH)
Tadi siang, ketika menikmati perjalanan balik dari Jironah ke Makkah, ketika melihat hiruk pikuk jamaah berpakaian ihrom serba putih, Sejenak tertegun ingat suasana diskusi sejarah di pasca UIN yang membahas kiprah para jamaah haji zaman Hindia Belanda (zaman pra kemerdekaan). Para jamaah yang datang ke Makkah, ternyata pulangnya rata-rata membawa pergerakan kemajuan yang kemudian berbuah menjadi pergerakan KEMERDEKAAN.
Maka tidak salah jika sempat di simpulkan bahwa kesalahan Belanda yang menjadikan Indonesia Merdeka adalah tidak ditutupnya kesempatan warga pribumi untuk datang beribadah di Makkah, karna pulangnya menjadi penggerak kemerdekaan. Makkah memang menggerakkan peradaban.
Lengkaplah malam ini ketika perenungan ku di kota Makkah depan pintu Malik Fahd saat menunggu adzan isya dari magrib, postingan-postingan seluruh grup WA (whatsapp)yang kubaca menggambarkan pertanyaan besar tentang apa yang akan dilakukan kaum muslimin Indonesia di momen politik tahun 2019?
Maka izinkan tuk ikut memberanikan diri mensosialisasikan moral politik sosok TGB ( KH Zainul Majdi) untuk bisa diperankan dalam memoles ruh politik keummatan Indonesia di tahun 2019.
Momen politik Indonesia 2019 menurut saya sangat pas jika sosok ulama, politisi, pejabat seorang Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi diangkat menjadi tipe pemimpin bangsa di Indonesia, alasannya:
PERTAMA:
Beliau telah Dua periode berhasil membangun ekonomi dan keamanan Provinsi.
Mampu memimpin yang lebih kecil untuk kemudian beranjak menjadi pemimpin yang lebih luas. Ini merupakan perjalanan karir yang sangat signifikan. Tinggal hanya “copy paste” saja karna semua perangkatnya sudah tersedia dan biasa memainkannya.
Kesuksesan menjadi gubernur teladan dan sukses tanpa ada masalah dalam keamanan bangsa bahkan ikut menciptakan cara-cara baru dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat Nusatenggara Barat (NTB).
KEDUA:
Ulama yang Hafidz Qur’an dan mampu mengejawantahkan Islam yang Wasatiyyah (moderat).
Mindstreem Agama yang rahmat dan penuh damai terkadang menjadi pola yang “blunder” ketika disikapi dan dipancarkan dengan spirit yang salah (tatorruf). Akhirnya spirit itu tidak menjelma menjadi peradaban manusiayang sejahtera dan bahagia, bahkan sebaliknya.
Pemahaman islam yang wasatiyyah (mederat) yang tidak terlalu kiri dan tidak terlalu kanan itu, langsung TGB dapatkannya ketika semasa kuliah di universitas ALAZHAR cairo dari S1, S2, dan S3 (doctor tafsir). Bahkan kini TGB menjadi ketua Organisasi Alumni Al Azhar Cairo di Indonesia.
KETIGA:
Potensial loby internasional terutama Timur-tengah yang kini tengah menjadi sumber masalah dunia.
Hegemoni Amerika dan sekutunya kini tengah mengoyak politik Timir tengah. Maka dibutuhkan ada sikap kesatria dan piawai dalam berkomunikasi mencari titik baik kemaslahatan dunia bersama.
Kepiawaian TGB dalam berbahasa Arab dan Inggris serta didukung dengan kuatnya missi wasatiyyah ulama Al Azhar akan menjadikan Indonesia disegani dan diterima sebagai pihak pemberi solusi pada krisis timur vs barat di timteng.
KEEMPAT:
Mampu menjaga semangat ke BHINEKA an dalam NKRI
Seorang tokoh nasional yang bukan dari wilayah Jawa, merupakan potensi yang akan melengkapi keragaman dan spirit kebhinekaan di tatanan nasional. Karna selama ini dominasi pemimpin nasional lebih dikuasai putra Jawa.
Dan yang terpenting adalah keberpihakan dan sifat gotongroyong dalam mengayuh Negara Kesatuan dari sabang sampai merouke dengan beragam bahasa, adat, agama dan bentangan ribuan pulau namun satu kata yaitu INDONESIA. Memetakan peta potensi negeri dengan missi kemajuan bersama.
KELIMA:
Muda dan Semangat membangun
TGB pernah menerima penghargaan rekor MURI sebagai gubernur termuda. Dan juga ternyata berprestasi dengan dedikasi bersih dalam pembangunan riil sector-sektor vital dalam membangun masyarakat. Dan kemudian pula mendapatkan pengakuan secara nasional sebagai gubernur telada.
Prioritas program pengentasan kemiskinan dengan mengolah potensi lokal ini telah menjadi jawaban akan carutmarut harapan kesejahteraan bangsa Indonesia kedepan. TGB telah mampu dan terbiasa menjalankan metodenya
.
KEENAM:
Dari keluarga ulama yang bangsawan.
TGB Muhammad Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri dari TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain.
KETUJUH:
Tawadlu, Merangkul dan Tegas
Pemimpin yang cerdas emosional (EQ) adalah yang mampu merasakan apa yang dirasakan masyarakat dan tidak hanya berjalan dalam asumsi dan logika diri yang eklusif dan subjektif.
Mengayomi masyarakat dengan semangat pengabdian pada sang Maha Pengatur menjadikan setting goalnya sangat jelas dan selalu Tegas karna tidak hanya berjalan dalam wilayah misi kemanusiaan dan peradaban. Tapi lebih dari itu merupakan pengabdian ilahiyyah. Itulah yang terpancar dalam sosok TGB.
Semoga…………
Makkah almukarromah, 23 Januari 2018.
Zainurrofieq
Sekjen PAAM (Paguyuban Alumni Al Azhar Mesir) di Jawa Barat.
Wartawan, mantan koresponden Majalah FORUM KEADILAN di Timurtengah
Founder program “SPIRITUAL JOURNEY” dan pembimbing ibadah Haji&Umroh.